kepridot.id – Menteri Investasi Republik Indonesia, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dengan antusias melihat rencana ambisius pengembangan Pulau Rempang. Kunjungan ini, yang dimulai setelah kedatangannya di Bandara Internasional Hang Nadim Batam pada pukul 10.05 WIB, menandai komitmen serius pemerintah terhadap rencana pengembangan Pulau Rempang.
Bahlil Lahadalia segera bergegas menuju Kantor Camat Galang setibanya di sana, menunjukkan dedikasinya untuk mendalami rencana pengembangan tersebut. Namun, dalam kunjungannya yang padat ini, Bahlil juga tidak melewatkan kesempatan untuk berdialog dengan warga setempat. Dalam sambutannya, ia mengekspresikan pengertian terhadap aspirasi masyarakat sekaligus mengingatkan tentang pentingnya memahami tujuan negara.
“Saya memahami aspirasi masyarakat. Tetapi saya berharap masyarakat juga memahami tujuan nasional yang kami genggam,” kata Bahlil dengan tegas di depan warga yang hadir.
Bekerjasama dengan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, Bahlil dengan sungguh-sungguh berkomitmen untuk menemukan solusi terbaik dalam mewujudkan pengembangan Pulau Rempang yang berkelanjutan. Rencana strategis Rempang Eco-City telah menjadi perhatian utama pemerintah pusat, khususnya setelah kunjungan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dari China pada Sabtu, 29 Juli 2023 lalu.
Pengembangan Pulau Rempang direncanakan sebagai kawasan ekonomi baru yang akan menjadi “The New Engine of Indonesian’s Economic Growth” dengan konsep “Green and Sustainable City.” Prioritas terhadap konsep ramah lingkungan ini semakin menguat, terutama setelah komitmen besar dari perusahaan China, Xinyi International Investment Limited, untuk berinvestasi di Indonesia.
Bahlil optimis bahwa melalui kolaborasi dan dialog yang efektif, solusi terbaik akan ditemukan untuk mengakomodasi aspirasi masyarakat lokal sekaligus mendukung visi pembangunan nasional. “Dengan izin Allah, kami akan mencari solusi yang terbaik,” pungkasnya dengan penuh keyakinan.
Pengembangan Pulau Rempang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru dengan fokus pada keberlanjutan dan kelestarian lingkungan tampaknya akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan pembangunan Indonesia ke depan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan investasi yang kuat dari luar negeri, harapan untuk mewujudkan kawasan yang berdaya saing dan berkelanjutan semakin mendekati kenyataan.