Kepridot.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, menggelar Rapat Terbatas yang membahas pengembangan Pulau Rempang pada Jumat (25/8/2023). Pertemuan ini dilangsungkan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, dan dihadiri oleh sejumlah Menteri, termasuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Kesempatan ini juga dihadiri oleh Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, dan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau. Dalam rapat tersebut, Kepala BP Batam memaparkan kemajuan dalam pengembangan Pulau Rempang, dengan fokus utama pada aspirasi warga yang telah disampaikan sebelumnya.
Rapat Terbatas yang dikepalai oleh Menko Airlangga ini membahas tiga poin strategis dalam pengembangan Pulau Rempang. Pertama, penyelesaian masalah yang ada dan mekanisme solusi bagi masyarakat Rempang. Kedua, penetapan Rempang Eco-City sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Ketiga, penyusunan Peraturan Presiden yang akan mengatur percepatan pengembangan Rempang Eco-City.
Menko Airlangga menggarisbawahi bahwa rencana pengembangan Pulau Rempang sudah dimulai sejak 2004 dan mendapat perhatian khusus dari Presiden RI. Dalam upaya untuk mewujudkan visi ini, pemerintah akan fokus pada pengembangan Rempang Eco-City yang berkonsep “Green and Sustainable City”.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, juga turut berbicara dalam rapat tersebut. Ia menyampaikan kendala, masalah, dan harapan warga Rempang yang telah dihimpun sebelumnya. Rudi mengungkapkan bahwa pihaknya telah mempersiapkan sejumlah langkah, termasuk pemberian kavling dan fasilitas kepada masyarakat, serta rekrutmen tenaga kerja lokal untuk proyek pengembangan.
Pengembangan Rempang Eco-City mencakup berbagai sektor seperti industri, jasa, pariwisata, residensial, dan energi terbarukan. Dengan rencana investasi sekitar Rp381 triliun dan populasi diperkirakan mencapai 306.000 orang pada tahun 2080, proyek ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung perkembangan ekonomi wilayah tersebut.
Hasil rapat akan segera dilaporkan kepada Presiden RI, Joko Widodo, sebagai langkah konkret dalam mewujudkan pengembangan Pulau Rempang sebagai kota yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.