Kepridot.id – Kementerian Ekonomi Taiwan telah melakukan kunjungan ke BP Batam pada Jumat (1/9/2023) untuk membahas peluang investasi dan kerja sama di masa depan. Acara ini berlangsung di Marketing Center BP Batam, di mana pihak Taiwan mengeksplorasi investasi di wilayah tersebut.
Deputy Director General Kementerian Ekonomi Taiwan, Chin Yun Huang, mengungkapkan bahwa Kota Batam adalah salah satu lokasi strategis untuk berinvestasi di Indonesia. Lebih lanjut, mereka telah menunjukkan minat dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park (NDP) di Batam, terutama dalam sektor teknologi.
Chin Yun menyatakan, “Batam memiliki potensi investasi yang menjanjikan dan unik di Indonesia. Sudah ada dua perusahaan besar dari Taiwan yang sangat tertarik untuk berinvestasi di Kota Batam.”
Ia juga menyoroti letak strategis Batam yang menjadikannya destinasi utama untuk investasi di Asia Tenggara. Banyak perusahaan besar, termasuk yang berasal dari Tiongkok dan negara-negara lain di kawasan tersebut, berlomba untuk mengejar peluang investasi di Batam.
“Kami melihat sendiri pesatnya pertumbuhan dan dinamika di Batam dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, seperti Jawa,” tambah Chin Yun.
Selama kunjungan ini, delegasi Taiwan telah mempelajari berbagai peluang investasi di Kota Batam. Mereka berharap agar kerja sama antara Taiwan dan Batam dapat segera terwujud di masa depan.
Kunjungan dari Kementerian Ekonomi Taiwan disambut baik oleh sejumlah pejabat BP Batam, termasuk Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Surya Kurniawan Suhairi; Kepala Pusat Pengembangan KPBPBB dan KEK, Irfan Syakir; serta Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol, Ariastuty Sirait.
Ariastuty Sirait, Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, menyambut kunjungan tersebut dengan antusias. Ia menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen BP Batam untuk terus meningkatkan investasi asing di Kota Batam.
“Kami menyambut dengan tangan terbuka. Dengan harapan, rencana investasi ke depan juga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Batam,” ujar Ariastuty.
