Kepridot.id – Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, memanfaatkan kesempatan berharga untuk berdialog dengan masyarakat Rempang pada Rabu (6/9/2023) dalam forum yang diberi judul “Dialog Pengembangan Rempang.” Pertemuan ini berlangsung di Harmoni One Hotel, Batam Center, dan mendapat sambutan hangat dari ratusan masyarakat yang hadir.
Muhammad Rudi, yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batam, mengungkapkan kebahagiaannya atas partisipasi aktif masyarakat Rempang dalam forum tersebut. Selain menjalin hubungan baik, pertemuan ini bertujuan untuk memaparkan rencana pengembangan Kawasan Rempang kepada masyarakat.
Rencana ini adalah bagian dari Program Strategis Nasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Tahun 2023 dan diharapkan akan menciptakan lapangan kerja dengan menyerap 306.000 ribu tenaga kerja hingga tahun 2080. Namun, beberapa hari terakhir, informasi yang tidak akurat telah beredar di kalangan masyarakat, menyebabkan kebingungan.
Dalam dialognya, Rudi mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat yang hadir dan menegaskan komitmen pemerintah untuk tidak mengenakan beban berlebihan kepada masyarakatnya.
“Masalah-masalah seperti ini hanya dapat diatasi melalui pertemuan dan dialog seperti ini. Saya ingin menegaskan kepada Anda semua bahwa pemerintah tidak akan pernah memberatkan rakyatnya,” ungkap Rudi dalam pembukaan dialog.
BP Batam, sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, berkomitmen untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengembangan Kawasan Rempang. Mereka juga akan mengupayakan hak-hak yang akan diperoleh oleh warga yang terdampak pembangunan jika proyek berlanjut.
Rudi menegaskan bahwa pemerintah memahami situasi masyarakat Rempang saat ini. Namun, momentum pembangunan dan investasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa depan.
Salah satu aspek penting dari rencana ini adalah relokasi bagi warga yang memiliki rumah di atas Areal Penggunaan Lain (APL). BP Batam akan menyediakan kaveling seluas 500 meter persegi untuk mereka, yang nantinya akan dibangun rumah tipe 45. Kriteria warga yang terdampak sudah dijelaskan dengan rinci.
Rudi juga menegaskan bahwa pemerintah akan menyediakan fasilitas umum, fasilitas sosial, pendidikan, dan infrastruktur lainnya untuk memudahkan kehidupan masyarakat di masa depan.
Dengan nilai investasi yang signifikan, Rudi yakin bahwa pendidikan dan pelatihan yang akan diberikan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) kepada masyarakat akan berperan penting dalam meningkatkan perekonomian mereka.
“BP Batam berkomitmen untuk tidak melakukan relokasi tanpa persiapan yang matang. Kami berharap agar masyarakat bisa maju dan mengalami perbaikan ekonomi yang signifikan,” pungkas Rudi.