Kepridot.id – Pengembangan Kawasan Rempang sebagai “The New Engine Indonesian’s Economic Growth” dengan konsep “Green and Sustainable City” mulai mendapatkan dukungan kuat dari beberapa tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan di Provinsi Kepulauan Riau.
Hasil kerja keras Badan Pengusahaan (BP) Batam dalam melakukan sosialisasi mengenai rencana pengembangan Rempang pun mulai membuahkan hasil yang positif.
Dukungan ini terungkap dalam “Dialog Pengembangan Rempang” yang diselenggarakan di Harmoni One Hotel, Batam Center, pada Rabu (6/9/2023).
Salah satu tokoh masyarakat, Huzrin Hood, menyatakan, “Pada prinsipnya, masyarakat mendukung program pemerintah ini secara keseluruhan. Semoga program ini dapat berjalan dengan baik.”
Panglima Lang Laut Kepri, Suherman, juga mengungkapkan dukungan penuh masyarakat terhadap pengembangan Kawasan Rempang. Ia berharap bahwa pemerintah akan memperhatikan masa depan masyarakat dan memenuhi hak-hak mereka yang telah lama tinggal di kawasan yang akan terkena dampak pembangunan Rempang.
Suherman juga mengusulkan agar pemerintah dan PT Makmur Elok Graha (MEG) menyediakan koperasi untuk masyarakat.
Pada forum yang berjudul “Dialog Pengembangan Rempang,” Sudirman Saad, Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, menjelaskan bahwa pengembangan Kawasan Rempang akan meningkatkan iklim investasi dan potensi ekonomi Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah, melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Investasi RI, telah memutuskan untuk menjadikan Rempang sebagai fasilitas hilirisasi pasir kuarsa atau pasir silika terbesar.
“Hasil hilirisasi ini akan berupa produksi energi terbarukan, yaitu panel surya yang digunakan untuk menghasilkan listrik dari matahari. Ini merupakan langkah transisi dari energi fosil ke energi terbarukan, dan ini adalah yang terbesar di Indonesia,” jelasnya.
Dengan nilai investasi sebesar Rp 174 triliun yang disalurkan oleh PT Xinyi Internasional Investment Limited, Sudirman yakin bahwa proyek ini, yang menjadi Program Strategis Nasional, akan mampu menyerap puluhan ribu tenaga kerja dari masyarakat setempat dan memberikan dampak positif pada perekonomian mereka di masa depan.
“Ini akan menjadi kampung nelayan maritim yang maju di Indonesia,” pungkasnya.