Kepridot.id – BP Batam, melalui Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait, menepis kabar miring yang beredar terkait adanya korban jiwa dalam peristiwa pengukuran Kawasan Rempang oleh personel keamanan gabungan.
Ariastuty menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar dan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa anak-anak balita dan pelajar yang terkena dampak gas air mata telah mendapat pertolongan dari aparat kepolisian dan tim medis.
Ia juga menyoroti tindakan tegas yang diambil oleh personel keamanan gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, Ditpam BP Batam, dan Satpol PP. Tindakan ini diambil sebagai respons terhadap aksi provokatif yang dilakukan oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab.
Selain melemparkan batu dan botol kaca ke arah petugas, sebagian masyarakat di Rest Area Simpang Rezeki juga mencoba melemparkan bom molotov kepada aparat ketika hari mulai gelap.
Aksi anarkis ini sangat disayangkan karena dapat melukai petugas yang bertugas dan masyarakat yang berada di sekitar lokasi.
Ariastuty mengajak masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menerima dan menafsirkan pesan yang beredar di media sosial. Tujuannya adalah agar masyarakat Kota Batam tidak terprovokasi oleh situasi terkini di Pulau Rempang.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Mari kita jaga situasi agar tetap kondusif dan hindari tindakan provokatif yang dapat membahayakan semua pihak,” pungkasnya.