Kepridot.id – Kabar baik bagi warga Pulau Rempang! Proyek pemukiman baru, Kampung Pengembangan Nelayan Maritime City seluas 471 hektar, yang terletak di tepi perairan Galang, sekarang memberikan prioritas kepada warga Rempang yang telah mendaftar lebih awal untuk memilih rumah ganti mereka. Kota Batam, (10 September 2023).
Pemerintah telah menetapkan bahwa pada akhir tahun 2024, tahap pertama pemukiman ini akan dapat dihuni oleh masyarakat Rempang. Sebanyak 3.000 kavling akan dibangun, terletak di Dapur 3, Sijantung, Galang, yang masih berada dalam satu garis pantai dengan lokasi tempat tinggal warga Rempang sebelumnya.
Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menyulitkan rakyatnya dalam proses relokasi ini. Saat berbicara kepada warga dalam acara sosialisasi beberapa waktu lalu, beliau berkata, “Percayalah kepada kami, kami tidak akan merelokasi anda begitu saja.”
Beliau juga menekankan bahwa fasilitas seperti dermaga untuk melabuhkan kapal dan pemakaman yang teratur untuk menghormati leluhur akan disediakan.
Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol, Ariastuty Sirait, menambahkan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir. Pemerintah telah berkomitmen untuk memberikan hak-hak yang sesuai dengan peraturan yang ada. Setiap rumah akan diganti dengan rumah tipe 45 senilai 120 juta rupiah, dan tanah seluas maksimal 500 meter persegi akan diberikan. Pemerintah juga akan menanggung biaya hidup masyarakat selama rumah baru mereka selesai dibangun.
Ariastuty menjelaskan bahwa masyarakat yang mendaftar lebih awal akan memiliki keistimewaan untuk memilih lokasi rumah ganti mereka sendiri sesuai dengan kebutuhan mereka, baik untuk usaha, berkebun, berlayar, atau tempat tinggal.
Pulau Rempang dengan luas sekitar 17.000 hektar akan menjadi kawasan yang terintegrasi, mencakup industri, perdagangan, residensial, dan wisata, dengan konsep “Green and Sustainable City.” Hal ini diharapkan akan menciptakan ratusan ribu lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat Kepulauan Riau, terutama para pemuda Rempang. Bahkan, targetnya adalah menciptakan 30.000 tenaga kerja hingga tahun 2028 dan 306.000 orang selama pengembangan kawasan ini hingga tahun 2080.
Ariastuty menekankan bahwa pemerintah akan menghormati kearifan lokal dan melibatkan masyarakat setempat dalam pengembangan kawasan ini.
Meskipun rumah ganti belum tampak jadi, Kepala BP Batam memberikan jaminan bahwa rumah-rumah ini akan selesai pada akhir tahun 2024. Selama itu, biaya hidup warga yang terdampak akan ditanggung oleh pemerintah.
Terkait dengan prosedur pembangunan rumah ganti, Ariastuty menjelaskan bahwa hal ini akan mengikuti Peraturan Presiden yang sedang disusun oleh Pemerintah Pusat. Pembangunan rumah dengan biaya besar ini memerlukan payung hukum yang tepat.
Ariastuty juga mengumumkan bahwa warga yang ingin sukarela menyerahkan lahannya kembali kepada pemerintah dapat mengunjungi salah satu dari tiga posko pelayanan yang tersedia: Posko RSKI/Koramil, Kantor Camat Galang, dan PTSP Batam Center.
“Marilah kita mendaftar, maksimal hingga tanggal 20 September. Ini penting untuk diketahui segera oleh masyarakat. Kami akan melindungi privasi Anda,” tambahnya.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi salah satu dari tiga posko pelayanan berikut:
- Posko RSKI/Koramil (08117702136)
- Posko Kantor Camat Galang (08117702134)
- Posko PTSP / Gedung Mall Pelayanan Publik Batam Centre (08117702135)
Dengan komitmen pemerintah untuk memastikan relokasi yang adil dan berkelanjutan bagi warga Rempang, masa depan yang lebih baik tampak semakin dekat bagi mereka.