Kepridot.id – Sejumlah tanaman di pedestrian depan kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam Center mengalami kerusakan serius pasca-kericuhan yang terjadi pada Senin (11/9/2023). Dalam aksi tersebut, sejumlah massa berupaya mencabut dan menjatuhkan pohon-pohon yang telah tertanam di sepanjang jalan. Pohon-pohon tersebut merupakan jenis tabebuya yang ditanam oleh BP Batam pada akhir tahun 2022, dengan tujuan untuk meningkatkan estetika dan penghijauan kawasan Batam Center yang merupakan etalase kota Batam sebagai pusat pemerintahan, jasa, dan pemukiman.
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, mengungkapkan kekecewaannya terhadap perusakan tersebut. Menurutnya, perusakan ini seharusnya dapat dihindari jika aspirasi dapat disampaikan dengan kepala dingin dan damai.
“Sangat disayangkan bahwa peristiwa ini terjadi akibat ulah sejumlah oknum massa aksi,” ujar Ariastuty. Ia juga menambahkan, “BP Batam di bawah kepemimpinan Bapak Muhammad Rudi tengah berupaya keras untuk mempercantik kota dengan penanaman tanaman hijau.”
Dalam tanggapannya terhadap kerusakan ini, BP Batam berkomitmen untuk merenovasi dan mempercantik kembali pohon-pohon dan tanaman di kawasan Batam Center. Ariastuty juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga dan merawat fasilitas umum yang telah disediakan oleh pemerintah agar dapat terus memberikan manfaat bagi kepentingan umum.
“Sebagai masyarakat yang baik, sudah seharusnya kita turut bertanggung jawab dalam memelihara semua fasilitas umum di Kota Batam,” tegasnya.
Selain tanaman, fasilitas lainnya seperti pagar dan kaca gedung BP Batam juga mengalami kerusakan akibat aksi perusakan yang terjadi. Kejadian ini menunjukkan perlunya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga dan memelihara fasilitas umum demi kebaikan bersama dan keindahan kota Batam.
