BP Batam Mengadakan Sosialisasi dan Pendekatan Persuasif Terhadap Warga Terdampak Pengembangan Rempang Eco-City

by redaksi kepridotid

Kepridot.id – Sosialisasi dan pendataan terkait pengembangan Kawasan Rempang terus berlanjut, dan masyarakat yang terdampak investasi Rempang Eco-City mulai bersedia untuk menempati hunian sementara yang telah disiapkan oleh BP Batam.

Kesediaan warga ini tidak terlepas dari pendekatan persuasif yang dilakukan oleh BP Batam selama proses sosialisasi dan pendataan oleh tim satuan tugas. Pendekatan ini sesuai dengan instruksi Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, yang menekankan pentingnya tindakan yang humanis dan komunikasi persuasif dalam berinteraksi dengan warga.

“Saatin ini, proses sosialisasi dan pendataan masih berlangsung, dan kabar baiknya adalah jumlah warga yang bersedia untuk menempati hunian sementara selama rumah pengganti dibangun terus bertambah,” ujar Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait.

Ariastuty menegaskan bahwa BP Batam akan terus bekerja maksimal untuk mewujudkan investasi ini, termasuk dalam memaksimalkan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar Kawasan Rempang.

Sebagai informasi, jumlah masyarakat yang terdampak oleh pembangunan Rempang Eco-City seluas 2.000 hektare ini mencapai 700 KK. “Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Kepala BP Batam, pendekatan yang humanis dan komunikasi persuasif merupakan kunci keberhasilan pembangunan ini, sehingga warga akan lebih terbuka terhadap perubahan,” tambah Ariastuty.

Salah satu warga, Leha (63), yang tinggal di Sembulang Tanjung, menyatakan kesiapannya untuk pindah ke hunian sementara. Nek Leha, begitu dia biasa dipanggil, mengungkapkan bahwa dia dan keluarganya sudah mendaftar di Kantor Camat Galang untuk menempati hunian tersebut.

“Saya sudah daftar dan siap untuk pindah. Tidak ada paksaan dari tim. Kalau saya tidak mendukung, saya tidak akan datang ke Kantor Camat Galang untuk mendaftar,” ujarnya dengan tegas.

Nek Leha, yang telah turun-temurun tinggal di Sembulang Tanjung, berharap pemerintah segera menyelesaikan permasalahan terkait biaya hidup selama menempati hunian sementara.

“Mungkin jodoh nenek dengan Sembulang ini sudah habis. Jadi nenek berharap pemerintah segera menyiapkan rumah (hunian) baru untuk kami,” pungkasnya.

Related Articles

Leave a Comment

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00