Muhammad Rudi, Kepala BP Batam, Siap Maksimalkan Momentum Kebangkitan Ekonomi Rempang

by redaksi kepridotid

Kepridot.id – Program Strategis Nasional Rempang Eco-City telah menjadi momentum penting untuk kebangkitan ekonomi masyarakat di Pulau Rempang. Sebagai mesin ekonomi baru di Indonesia, pemerintah pusat, melalui Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), telah merencanakan transformasi Rempang menjadi kawasan industri, perdagangan, residensial, dan wisata yang terintegrasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing Indonesia dalam menghadapi negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, menegaskan komitmennya untuk terus bekerja maksimal dalam mewujudkan investasi di Pulau Rempang. Namun, Rudi juga menekankan bahwa hak-hak masyarakat yang terdampak oleh pengembangan ini tidak akan diabaikan.

“Program Strategis Nasional ini merupakan momen kebangkitan ekonomi Rempang dan pulau sekitarnya,” tegas Rudi saat menjalin silaturahmi dengan masyarakat Rempang di Asrama Haji Batam Center pada Minggu, 24 September 2023.

Rudi menjelaskan bahwa BP Batam, sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat, berkomitmen untuk melibatkan masyarakat setempat dalam pengembangan Pulau Rempang. BP Batam bersama PT Makmur Elok Graha (MEG) akan memberikan prioritas kepada pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan memberikan beasiswa serta pendidikan dan pelatihan vokasi kepada pemuda setempat, sehingga mereka siap menjadi tenaga kerja yang mendukung perkembangan industri.

“BP Batam akan terus bekerja maksimal dalam mengawal investasi Rempang. Jika ada pertanyaan, silakan tanyakan kepada saya atau tim BP Batam lainnya. Hal ini dilakukan agar tidak ada misinformasi yang berkembang,” tambahnya.

Selain itu, BP Batam juga akan merekomendasikan Sertifikat Hak Milik (SHM) terhadap rumah ganti rugi yang diterima oleh masyarakat yang terdampak pengembangan Rempang. Meskipun ini menjadi kewenangan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), BP Batam tetap berkomitmen untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat kepada pemerintah pusat.

Diketahui bahwa jumlah masyarakat yang terdampak oleh pembangunan Rempang Eco-City yang seluas 2.000 hektar mencapai 700 Kepala Keluarga (KK). Sementara itu, Kampung Baru yang mengusung konsep “Marime City” akan dibangun di atas tanah seluas 471 hektar dengan jumlah kaveling sebanyak 3.000 unit. Kampung baru ini akan dilengkapi dengan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang memadai serta didukung oleh dermaga modern yang berfungsi untuk memaksimalkan aktivitas nelayan dan kegiatan bongkar muat.

Rudi mengakhiri dengan pesan, “Mari gunakan akal sehat untuk menyelesaikan permasalahan saat ini tanpa perlu bertikai.”

Related Articles

Leave a Comment

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00