Kepridot.id – Upaya BP Batam untuk memindahkan warga yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City mulai membuahkan hasil. Dengan pendekatan persuasif, tiga kepala keluarga (KK) di Kelurahan Sembulang telah bersedia untuk pindah ke hunian sementara pada Senin (25/9/2023).
Kepindahan ini sebagai bentuk dukungan warga terhadap pengembangan Kawasan Rempang yang masuk dalam daftar Program Strategis Nasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.
BP Batam segera menyerahkan uang sewa senilai Rp 1,2 juta serta uang biaya hidup sebesar Rp 1,2 juta per jiwa untuk tiga bulan ke depan kepada tiga KK tersebut.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, menyambut baik kondisi ini dan menggarisbawahi bahwa pergeseran warga terdampak pengembangan Rempang Eco-City dilakukan tanpa ada paksaan ataupun intervensi dari pihak manapun.
“Begitu warga pindah, uang sewa dan biaya hidup untuk tiga bulan langsung diserahkan. Ini bentuk komitmen BP Batam. Alhamdulillah, sudah ada tiga KK yang pindah. Saya berharap, jumlah tersebut terus bertambah untuk ke depannya,” ujar Rudi.
Rudi juga menjelaskan bahwa BP Batam tidak pernah memaksa warga untuk menempati hunian yang telah disediakan, dan dalam menentukan hunian sementara, warga diberikan hak penuh untuk memilih lokasi yang bakal ditempati.
“Tidak hanya itu, bantuan dari BP Batam akan terus diberikan hingga hunian baru selesai. Semoga pengembangan Kawasan Rempang bisa segera terealisasi dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri, khususnya Pulau Rempang serta pulau-pulau sekitarnya,” tambahnya.
Data dari tim menunjukkan bahwa jumlah warga yang sudah mendaftar hingga saat ini berjumlah 291 KK, sedangkan yang sudah berkonsultasi sebanyak 427 KK. Semoga proses ini berjalan lancar dan maksimal dalam mendukung pengembangan Kawasan Rempang yang sedang dilaksanakan.
