Kepala BP Batam Hadiri Rapat dengan Komisi VI DPR RI untuk Bahas Progress Investasi Rempang Eco-City

by redaksi kepridotid

Kepridot.id – Kepala Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), Muhammad Rudi, berpartisipasi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Gedung Nusantara 1 pada hari Senin (2/10/2023). RDP ini diadakan untuk membahas kemajuan investasi Pulau Rempang Eco-City, salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) 2023, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, juga turut hadir dalam pertemuan tersebut, yang bertujuan untuk memastikan kelancaran dan dampak positif dari proyek investasi tersebut. Bahlil Lahadalia menyatakan harapannya bahwa investasi di Pulau Rempang akan berjalan dengan lancar dan berkontribusi signifikan terhadap masyarakat setempat.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, menjelaskan bahwa pihaknya telah melaporkan perkembangan investasi di Pulau Rempang kepada Komisi VI DPR RI dan menerima respon positif dari mereka. Dalam laporannya, Rudi menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam sosialisasi dan pendataan serta keterlibatan aktif tokoh masyarakat setempat dalam proses investasi.

BP Batam telah melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mempercepat realisasi investasi di Pulau Rempang dan berkomitmen untuk mengikuti panduan yang diberikan oleh Komisi VI DPR RI.

Selain itu, Komisi VI DPR RI telah mengajukan beberapa pertanyaan terkait investasi Rempang Eco-City yang harus dijawab secara tertulis dalam waktu lima hari setelah RDP ini selesai. Kritik dan pertanyaan yang diajukan akan menjadi landasan bagi perbaikan dan pengembangan proyek investasi ini.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, memberikan klarifikasi terkait beberapa isu yang muncul di media sosial terkait proyek ini. Ia memastikan bahwa Hak Pengelolaan Lahan (HPL) akan diserahkan kepada Pemerintah melalui BP Batam sesuai dengan regulasi yang berlaku. Dia juga menekankan peran penting Xinyi Group dalam mengembangkan ekosistem industri skala besar di Pulau Rempang, yang mencakup berbagai sektor industri, kebutuhan pangan, dan pengembangan kompetensi SDM.

Bahlil Lahadalia juga menjelaskan bahwa investasi ini perlu dikejar momentumnya, dan kesiapan infrastruktur pendukung harus disiapkan sesegera mungkin untuk menarik investor. Dia menyoroti persaingan sengit antar negara dalam menarik investasi besar, dan bahwa kesempatan seperti ini tidak boleh dilewatkan oleh Indonesia. Dengan dukungan positif dari pihak berwenang, percepatan investasi di Pulau Rempang diharapkan dapat terwujud dalam waktu dekat, membawa manfaat besar bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Batam.

Related Articles

Leave a Comment

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?
-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00