Kepridot.id – Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) Riau melakukan kunjungan kerja ke Badan Pengusahaan (BP) Batam. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pengembangan program kerja yang bertujuan untuk menjaga kelestarian kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Muka Kuning, Kamis (12/10/23).
Akselerasi program ini dipimpin oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Ditjen KSDAE di Kelurahan Kibing dan Kelurahan Muka Kuning, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian kawasan TWA Muka Kuning.
Genman Suhefti Hasibuan, Kepala Balai Besar Ditjen KSDAE KLHK, menyatakan bahwa sinergi antara BP Batam dan Balai Besar KSDA Riau sangat diperlukan. Sinergi ini bertujuan untuk mencapai pengelolaan kawasan hutan konservasi TWA Muka Kuning yang terintegrasi, sehingga kualitas hidup masyarakat dan lingkungan hidup Kota Batam dapat terus terjaga.
Tantangan dalam pengelolaan TWA Muka Kuning termasuk pertumbuhan industri dan peningkatan populasi penduduk di sekitar kawasan. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat yang mengklaim lahan di dalam kawasan TWA Muka Kuning.
Hasibuan menjelaskan, “Selain itu, peningkatan degradasi tutupan hutan atau area terbuka dalam kawasan TWA Muka Kuning dapat mengganggu fungsi kawasan dan merugikan masyarakat.”
Hasil dari catatan KTH Ditjen KSDAE menunjukkan bahwa sudah terjadi pembangunan pemukiman di kawasan yang awalnya merupakan semak belukar dan pertanian lahan kering campuran. Hal ini melibatkan luas lahan seluas 7,1 hektar dan lahan terbuka dari hutan seluas 0,8 hektar.
Dalam menghadapi dinamika tersebut, diperlukan Tata Kelola Kawasan yang Optimal dan pengendalian aktivitas masyarakat. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat di kawasan tersebut dan memastikan data aktivitas masyarakat tersedia.
Binsar Tambunan, Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan, menegaskan perlunya peningkatan kolaborasi dalam mendukung komitmen BP Batam untuk mempersiapkan konservasi alam demi mendukung pembangunan Kota Batam menuju kota baru yang berwawasan lingkungan.
“Atas masukan-masukan yang disampaikan, kami akan segera menindaklanjuti dengan mengirim tim ke lokasi,” kata Tambunan.