Kepridot.id – Pergeseran warga di Kelurahan Sembulang, yang terdampak oleh pengembangan Rempang Eco-City, terus mengalami peningkatan secara perlahan namun pasti. Hal ini mencerminkan keterbukaan warga terhadap rencana investasi yang tengah dilakukan di Kawasan Rempang. Dalam perkembangan terbaru, sembilan Kepala Keluarga (KK) asal Desa Pasir Panjang dan Sembulang Tanjung memutuskan untuk pindah ke hunian sementara yang terletak di empat lokasi berbeda pada Rabu (18/10/2023).
Dengan penambahan ini, total keseluruhan warga yang telah beralih ke hunian sementara kini mencapai 52 KK. Tindakan sukarela ini merupakan bentuk dukungan yang nyata terhadap rencana investasi yang sedang berlangsung di Rempang, yang juga masuk dalam daftar Program Strategis Nasional.
Elizah, seorang warga Desa Pasir Panjang, menegaskan bahwa perpindahannya adalah bentuk dukungan terhadap program pemerintah. Mereka melakukan perpindahan tanpa ada paksaan dan semata-mata berdasarkan keinginan pribadi. Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Iskandar, yang merasa bahwa perpindahannya ke hunian sementara adalah keputusan pribadi yang didasari oleh dukungan terhadap program strategis pemerintah, dengan tujuan untuk masa depan generasi mereka.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, menyambut dengan baik progres perpindahan warga yang terdampak oleh pengembangan Rempang Eco-City. Menurut Rudi, kesuksesan ini merupakan hasil dari komitmen BP Batam untuk mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dalam sosialisasi dan pendataan terhadap warga. Ia juga menekankan bahwa tidak ada unsur paksaan atau intervensi terhadap warga, dan keputusan untuk pindah adalah keputusan sukarela yang murni berasal dari hati warga yang mendukung realisasi Program Strategis Nasional.
