Kepridot.id – Hujan deras yang melanda Kabupaten Anambas dan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), sejak Minggu (19/11), mengakibatkan banjir di beberapa wilayah, menimbulkan dampak signifikan terhadap masyarakat setempat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepri mencatat lebih dari ratusan jiwa terdampak banjir di kedua kabupaten tersebut.
Kepala BPBD Kepri, Muhammad Hasbi, menyampaikan bahwa banjir terjadi di tujuh titik di Kecamatan Siantan, Anambas. Tinggi banjir mencapai 50 sentimeter, merendam pemukiman warga, dan sekitar 600 jiwa terdampak.
“Walaupun tidak ada korban jiwa atau luka-luka, beberapa rumah warga mengalami kerusakan, dengan barang-barang elektronik dan perabotan rumah tangga terendam banjir di lantai dasar rumah,” ungkap Hasbi pada Senin (20/11/2023).
Hasbi menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh luapan air Sungai Sugi yang tidak mampu menampung debit air yang tinggi. Selain itu, lokasi pemukiman warga di bantaran sungai juga menjadi faktor penyebab banjir.
Sementara di Kabupaten Natuna, banjir dan abrasi pantai terjadi di Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut. Salah satu rumah warga mengalami kerusakan ringan akibat abrasi, khususnya pada dapurnya.
“Pemkab Natuna telah melakukan pengkajian cepat dan akan segera melakukan perbaikan rumah warga yang terdampak abrasi. Selain itu, banjir juga melanda sejumlah wilayah di Natuna, bahkan menyebabkan putusnya Jembatan Semala,” tambah Hasbi.
Banjir di Natuna membuat setidaknya 27 orang warga terpaksa diungsikan. Beberapa di antaranya mengungsi ke Asrama Haji Natuna, sementara yang lain mencari perlindungan di rumah keluarga.
Dampak banjir yang melanda Anambas dan Natuna mendorong upaya tanggap darurat dan pemulihan dari pemerintah setempat untuk memberikan bantuan dan perbaikan infrastruktur yang terkena dampak.