Kepridot.id – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic (BAT) menunjukkan perkembangan menggembirakan, dengan potensi menjadi pusat Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) terbesar di Indonesia. Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) melaporkan bahwa KEK BAT telah menyerap 1.636 tenaga kerja dan mencapai investasi sebesar Rp 607,5 miliar selama Semester I 2023.
Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, memberikan apresiasi terhadap pertumbuhan positif KEK BAT sebagai pendukung ekosistem penerbangan di Indonesia. Rudi menyatakan bahwa KEK BAT telah menjadi pusat pemeliharaan dan perbaikan untuk semua jenis pesawat Lion Group di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
“Diharapkan KEK BAT dapat menjadi pusat MRO terbesar di Indonesia yang melayani berbagai jenis pesawat dari seluruh dunia,” ujar Rudi.
Selain itu, Rudi menyoroti kontribusi KEK BAT dalam menggerakkan pembangunan di sekitar Bandara Internasional Hang Nadim. Penyerapan tenaga kerja yang signifikan dari KEK BAT memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi masyarakat, dan Rudi berpendapat bahwa keberadaan KEK BAT dapat menurunkan harga tiket pesawat secara nasional.
“Peran KEK BAT ke depan juga dapat menurunkan harga tiket pesawat secara nasional. Hal ini berkaitan dengan biaya perbaikan yang sudah dilakukan di dalam negeri sehingga biayanya pun tak terlalu besar. Itulah yang memberikan sumbangsih terhadap efisiensi harga tiket pesawat,” jelasnya.
Rudi berharap bahwa dengan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau, akan terjadi peningkatan arus lalu lintas penumpang menuju Batam, mendukung sektor pariwisata, dan meningkatkan iklim investasi di Batam.