Pemerintah Malaysia berminat ikut membangun jaringan transportasi massal light rail (LRT) di Kota Batam. Rencana pengembangan LRT Batam saat ini sedang dalam tahap awal studi kelayakan oleh Stride yang berbasis di Singapura.
Kepala Pusat Perencanaan Program Strategis BP Batam Fesly Abadi Paranoan menyatakan, BP Batam sangat terbuka dengan rencana investasi dari Malaysia dalam mendukung pembangunan transportasi massal di Batam.
Dia juga menyebut, pembangunan LRT ini sebagai salah satu upaya BP Batam guna mengurangi kemacetan dan menjadikan Batam sebagai kota yang modern. Sebab, pembangunan jalan saat ini yang sudah mencapai lima lajur, jika tidak diimbangi dengan transportasi massal akan berdampak pada kemacetan dalam beberapa tahun ke depan. “Mereka menyampaikan kalau perkembangan Batam sangat pesat. Mereka ingin mengetahui lebih jauh mengenai proses, insentif dan peluang investasi khususnya LRT yang sudah kita rencanakan,” ujarnya.
Sementara itu, Business Director Holistic Development Sdn Bhd dari Malaysia Datuk TPr Sulaiman bin Mohamed menyambut baik informasi mengenai pengembangan LRT di Batam. “Terima kasih banyak kepada BP Batam yang telah memberi penjelasan maklumat, aturan serta kebijakan kepada kami khususnya terhadap proyek LRT dan peluang investasi lainnya,” ujarnya.
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan, pihaknya terus mematangkan rencana pembangunan proyek LRT tersebut. Saat ini, rencana pembangunan transportasi modern tersebut, sudah masuk dalam tahap penyusunan studi kelayakan yang dilakukan oleh konsorsium dari Strides, Singapura. “Jadi saat ini masih menunggu hasil dari tim studi kelayakan,” ujar Ariastuty.
Ariastuty menambahkan, setelah studi kelayakan ini selesai, BP Batam akan melakukan evaluasi terhadap dokumen-dokumen dari studi kelayakan. Selanjutnya, dari evaluasi itu akan dilakukan penyusunan dokumen lelang.