Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian RI menargetkan realisasi investasi di Kota Batam, Kepulauan Riau sebesar Rp40 triliun pada tahun 2024.
Sekretaris Menteri Koordinator (Sesmenko) Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Dewan Pengawas BP Batam Susiwijono Moegiarso di Batam, Jumat mengatakan target yang diberikan tersebut belum termasuk perhitungan atas realisasi investasi yang ke depannya akan berlangsung di kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.
Ia menyebutkan pada tahun 2023, realisasi investasi di Kota Batam mencapai Rp32,9 triliun, dengan target Rp31 triliun.
“Di 2024 memang kita naikkan targetnya agak tinggi ke Rp40 triliun, itu pun dengan catatan belum mempertimbangkan Rempang, karena Rempang akan tinggi sekali investasinya. Jadi mudah mudahan Batam prospek investasinya masih sangat tinggi sekali dari sisi investasi,” ujar Susiwijono.
Dalam pertemuan Leaders Offsite Meeting, adapun pokok diskusi yang dibahas yaitu Batam sebagai salah satu pusat ekonomi dan investasi yang secara nasional memiliki kontribusi yang cukup tinggi.
Kata Susiwijono, kinerja utama Batam adalah realisasi investasi sehingga realisasi investasi di 2023 tumbuh di angka 17,5 persen.
“Untuk investasi di Batam juga kita targetkan hal yang sama agar kita bisa melihat Batam ini masih bisa menjadi andalan kita untuk mendukung investasi berkontribusi untuk perekonomian nasional,” ujar dia.
Ia menyampaikan berdasarkan hasil pemetaan untuk produk domestik regional bruto (PDRB), perekonomian di Batam pada kontribusi sektor manufaktur hampir 58 persen.
“Ini menjadi perhatian khusus kita. Kita sudah memetakan di Batam ini pertumbuhan PDRB di 2022-2023 kemarin selalu lebih tinggi dibandingkan dengan Kepri dan nasional. Demikian juga pertumbuhan investasi yang cukup tinggi,” demikian Susiwijono.
Dengan begitu, ia menyebutkan jajaran BP Batam diminta untuk terus melanjutkan pengembangan infrastruktur agar realisasi investasi di kota itu juga mencapai target.