Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melakukan praverifikasi dan pravalidasi data keluarga risiko stunting (pra-verval KRS) pada 17 hingga 22 April 2024.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepri, Rohina, dalam keterangan tertulis yang diterima di Batam, Selasa, mengatakan pra-verval KRS bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Tim Kerja Pelaporan dan Statistik dalam pengelolaan pelaksanaan kegiatan pemutakhiran dan verval KRS.
Adapun pemerolehan dan perekaman data verval KRS dilakukan oleh petugas data dengan menggunakan tiga metode, yaitu formulir, telepon pintar dan penggunaan website.
Ia menjelaskan, untuk mempertajam pemerolehan dan perekaman data keluarga risiko stunting, BKKBN Kepri juga melakukan uji coba aplikasi berbasis telepon pintar berupa Sistem Informasi Keluarga Elektronik Siap Nikah dan Hamil (SIGA Elsimil) khusus pada pendampingan calon pengantin (catin), yang bersamaan akan dilaksanakan di Kota Tanjungpinang sebagai lokus uji coba pelaksanaan pra-verval KRS Tahun 2024.
“Kita berharap secara ouput dari pelaksanaan pra-verval KRS tahun ini dapat menguatkan secara teknis, pemutakhiran, verifikasi serta validasi data KRS, dan mengenai uji coba pemutakhiran aplikasi SIGA Elsimil kita harapkan memperoleh masukan serta dukungan dari OPD KB (Organisasi Perangkat Daerah Program Keluarga Berencana Kabupaten/Kota), Penyuluh KB serta TPK (Tim Pendamping Keluarga),” kata Rohina.
Sementara itu, pelaksanaan verval KRS akan dilaksanakan dengan jumlah sasaran sebanyak 419 desa/kelurahan.
Kata Rohina, data verval KRS yang terhimpun merupakan proses membandingkan antara data hasil pendataan keluarga dan pemutakhiran data keluarga dengan kondisi terkini, sehingga didapatkan data sasaran yang valid dan akurat yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penajaman sasaran maupun intervensi program percepatan penurunan stunting di Provinsi Kepri.
“Dari data verval KRS diharapkan bisa memilih langkah yang tepat sasaran sesuai nama dan alamat KRS yang menjadi sasaran pelaksanaan program dalam upaya Kepri zero penambahan anak yang berisiko stunting,” ujar dia.